Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Landasan utama Takwa adalah Dua Kalimat Syahadat,
Asyhadu Alla Ilaaha Illallaah,
Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.
Oleh karena itu,
Sebaik-baik bekal yang perlu dipersiapkan,
Adalah memurnikan Tauhid.
Mengesakan ALLAH Ta’ala dalam beribadah,
Dan menjauhi perbuatan Syirik,
Merupakan inti makna syahadat Laa ilaaha illallah.
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain ALLAH yang
mensyariatkan ajaran agama yang tidak diizinkan ALLAH? Sekiranya tak ada
ketetapan yang menentukan (dari ALLAH) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan
sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih”
[QS. asy-Syura: 21].
Menyempurnakan al-Ittibaa’ (mengikuti),
Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
Dan menjauhi perbuatan Bid’ah,
Merupakan inti makna syahadat Muhammadur Rasulullah.
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apa yang datang dari Rasulullah, maka ambilah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada ALLAH.
Sesungguhnya ALLAH amat keras hukumannya” [QS. al-Hasyr: 7].
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar
mencintai ALLAH, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya ALLAH akan mencintai kalian
dan mengampuni dosa kalian“ [QS. Ali Imran: 31].
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan
agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” [HR. Bukhari no.
2697 dan Muslim no. 1718].
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara
agama) yang diada-adakan itu adalah Bid’ah, setiap Bid’ah adalah kesesatan”
[HR. Muslim no. 867].
0 komentar:
Posting Komentar