pasang iklan
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 Oktober 2015

Sebutir Kacang Hijau

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Di negeri kacang-kacangan.
Hiduplah berbagai spesies kacang.
Diantara para kacang ada sebutir kacang hijau yang merasa tidak percaya diri.
Dia merasa dirinya begitu tidak berharga.
Tidak ada apa-apanya dibandingkan spesies kacang yang lain.

Suatu hari kacang hijau melihat kacang panjang berjalan melewatinya.

Ia pun merasa rendah diri dan bergumam dalam hatinya:
Kacang panjang itu keren sekali.
Walaupun namanya kacang tapi tubuhnya panjang dan keren.
Jauh sekali bila dibandingkan diriku yang kecil dan jelek ini.
Apalah artinya diriku...!!!

Keesokan harinya kacang hijau berpapasan dengan kacang tanah.

Ia tidak berani menatap wajah kacang tanah yang tersenyum padanya.
Wah...!!!
Kacang tanah sedang senyum dengan siapa ya…???
Tapi yang jelas gak mungkin senyum dengan aku.
Apalah aku ini.
Dia kan populer.
Di berbagai jenis makanan selalu ada dia.
Belum lagi dia sering tampil di iklan-iklan televisi.
Mana pantas aku bergaul dengan dia.

Di hari yang lain.

Berjumpa pula kacang hijau dengan kacang kedelai.
Ketika kacang kedelai hendak menyapanya.
Kacang hijau sudah kabur duluan.
Wah...!!! Wah..!!!
Mana pantas aku bergaul dengan kacang kedelai.
Dia kan selebritis.
Sumber protein istimewa yang diolah menjadi berbagai makanan.
Berbagai buku kesehatan juga membahas dia.
Belum lagi iklan snack dan susu kedelai yang dibintanginya.
Sedangkan aku paling jauh cuma sampai gerobak bubur kacang hijau.

Hari demi hari berlalu.

Kacang hijau telah bertemu dengan kacang polong, kacang merah, kacang mete.
Setiap kali itu pula ia hanya bisa tertunduk tidak percaya diri ketika berpapasan dengan mereka.
Berulang-kali kacang hijau hanya mengeluhkan betapa tidak berharga dirinya.

Suatu ketika kacang hijau berpapasan dengan sebutir kacang aneh.

Entah spesies apa, tapi tampaknya sudah tua sekali.
Melihat kacang hijau yang murung, kacang itu pun bertanya padanya.

Hey kacang hijau...!!!

Mengapa kamu murung begitu?
Ada masalah?

Emm… Tidak… Tidak ada apa-apa.....
 

Yang benar?
Bila ada masalah ceritakan saja.
Siapa tahu aku bisa bantu.

Eh… Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri.

Diriku begitu tidak berharga.
Kecil, jelek, tidak populer.
Dibandingkan kacang-kacang lainnya.
Mereka semua punya keistimewaan masing-masing.

Mengapa kamu bisa bilang dirimu tidak berharga?
Coba dengarkan cerita berikut...!!!

Sebutir kacang tua yang bijaksana.

Mulai menceritakan sebuah cerita inspirasi pada kacang hijau.
Zaman dahulu kala, penduduk di negeri seberang menderita kelaparan berat.
Semua tanamannya terserang hama dan penyakit.
Akhirnya mereka dapat tetap bertahan hidup dengan mengkonsumsi kacang.
Tahukah kamu kacang apa itu?
Itu kacang hijau… leluhurmu.
Kacang hijau dapat hidup dengan mudah di tengah kondisi seperti itu.
Sehingga telah menyelamatkan penduduk di sana.
Cerita inspirasi itu sedikit demi sedikit mulai membangkitkan rasa percaya diri kacang hijau.
 

Tahukah kamu bahwa dirimu sebenarnya sangat berharga.
Keunggulanmu adalah kamu dapat hidup dengan mudah.
Tidak butuh banyak perawatan yang berlebihan.
Lalu tubuhmu juga mengandung vitamin B yang sangat berharga.
Dan sebenarnya kamu juga dapat diolah menjadi berbagai makanan.
 

Benarkah?

Iya... dan tahukah kamu satu hal yang paling penting?

Apa itu, kek?

Semangkok bubur kacang hijau telah memberikan senyuman bagi jutaan keluarga di muka bumi ini.

Cerita inspirasi dan nasehat yang diberikan kacang bijaksana itu.

Telah membangkitkan rasa percaya diri dalam dirinya.
Kacang hijau telah menemukan solusi tidak percaya dirinya.
Sejak saat itu ia lebih menghargai dirinya serta memaksimalkan semua potensi dirinya.
Bahkan kacang hijau telah menerima tawaran iklan sebuah minuman kotak.

RENUNGAN
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita inspirasi di atas.

Bahwa kita sering kali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
Seringkali kita terlalu memandang tinggi orang lain dan terlalu meremehkan diri kita sendiri.
Dan akhirnya membuat kita tidak percaya diri.

Benarkah orang lain sedemikian hebatnya?

Benarkah diri kita demikian jeleknya?
Kemungkinan besar tidak.
Masalahnya hanya pada cara pandang kita.
Kita hanya perlu mengganti kacamata persepsi kita.

Daripada membanding-bandingkan dengan orang lain,

Mungkin lebih baik kita lebih fokus pada kelebihan diri kita.
Mari belajar untuk mensyukuri semua potensi yang kita miliki.
Dan diasah agar menjadi maksimal.
 

Semoga sepenggal cerita inspirasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

ads

Ditulis Oleh : Asfuddin Hari: 00.53 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

About

Close [X]

Selamat, Anda mendapatkan bonus kunjungan sebesar Rp. 50.000,-

Untuk Mengambilnya Silakan Klik Disini !

.